I
dalam kegelapan mimpi malam
ku terjang segala isi rasa suram
tiada serigala perasaan membakar
teraba-raba mencari ketumpatan cahaya
berpadu gerombol udara hamis, bukan ku seru
II
oh, kehidupan,
sukarnya aku berbicara bahasamu
sehingga kini masih aku mengintai rentak tarimu
sesekali tepat ku jangka , sesekali ku tertipu
aku hanya, pengembara dhaif diperutmu
mengais diksi menyulam redha Ilahi
segala soal-soal yang berselirat dibenak jiwa
akan ku telanjangkan satu demi satu (katakanlah, dengan izin Tuhan)
III
bocah- bocah kecil berlari, berkejaran dengan akrabnya, riang.
nyata kehidupan baginya begitu indah,tiada aksara sengsara
mungkin belum ia kenal dibalik wajah kehidupan indah terselit kembara ngeri
tanpa iman dan tiang aqidah yang dipasakkan kental dalam hidupnya, pastinya ia tertewas.
tapi apakah ia memahami sifir ini?
maka itulah tugas aku.
maaf, bukan. maka itulah tugas kita.
~satu kembara
junaidiahmad
22 Jan 2010
Kg Gelugor Raja.
Subhanallah, puisi yg sangat indah, mendalam maknanya.
ReplyDeleteCuma pandangan, mungkin boleh dibukukan koleksi puisi-puisi saudara yg cukup indah dan terkadang menyentap rasa dan menggerakkan fikir. Banyak manfaatnya buat masyarakat di luar sana.
Moga Allah redha.
Salam mujahadah.
segala pujian hanya layak bagi Allah.
ReplyDeleteterima kasih atas cadangan ukhti. saya terfikir juga, tapi belum masanya. InsyaAllah kedepan jika Allah izinkan.
Ya,mudah-mudahan Allah redha dengan usaha kecil ini.
salam mujahadah kembali. terima kasih sudi ziarah. =)